Inilah topik yang paling sulit karena cinta adalah sesuatu yang begitu agung dan misterius sehingga hampir mirip seperti TUHAN sendiri . Kadang-kadang kita mendapatkan seberkas cinta dan kita hanya dapat memahaminya secara samar-samar . Tetapi , aku kira tidak setiap orang sungguh-sungguh memahami realitas yang misterius ini . Aku akan mempertimbangkan dua aspek cinta , yaitu cinta sebagai ciptaan dan cinta sebagai identifikasi.
Jika kita ingin mengembangkan persepsi semacam itu, kita harus masuk ke sekolah cinta .kita harus melakukan sekolah cinta . Kita harus melakukan latihan-latihan yang tidak terlalu susah , tetapi tidak juga terlalu mudah.
Mulailah dengan hal berikut: pikirkan seseorang yang sungguh Kamu cintai. Bayangkanlah bahwa orang ini sedang duduk di depan Kamu . Berbicaralah dengan orang itu dengan penuh kasih. Katakan kepada orang tersebut berapa berartinya dia untuk Kamu , apa arti kehadiran mereka didalam hidup kamu . Saat Kamu melakukannya sadarilah apa yang Kamu rasakan. Ketika Kamu sudah merasa tergugah , lakukan latihan selanjutnya.
Bayangkan seseorang yang tidak Kamu sukai . Kamu sedang berdiri didepan orang tersebut , Saat Kamu melihatnya , cobalah untuk melihat beberapa kebaikan orang tersebut. Berusahalah untuk melihat yang baik . Jika Kamu menemui kesulitaan dalam melakukannya , Kamu akan membayangkan bahwa Yesus juga berdiri di dekat Kamu dan ikut memandangi orang itu. Dia akan menjadi guru Kamu dalam seni melihat dan seni mencintai. Apa yang harus dilihat disana? Kebaikan apa, keindahan apa yang Kamu deteksi dalam diri orang itu? Seandainya Yesus kembali kebumi , menurut Kamu hal apa yang pertama mungkin diamati-Nya dalam diri umat manusia? Kebaikan, kepercayaan, ketulusan , dari cinta yang murni. Dalam diri umat manusia ada samudra kebaikan . Dia segera akan menyorotinya karena orang baik melihat kebaikan dimana-mana. Orang jahat melihat kejahataan karena mereka cenderung melihat mereka sendiri dalam diri orang lain. Mereka melihat orang lain sebagai pantulan diri mereka sendiri . Bayangkan Yesus memandang Kamu . Apa yang akan dilihat-Nya?
Kita lanjutkan pembicaraanya, dan mungkin sulit untuk berlatih. Meskipun demikian, Jika Kamu merasa benar-benar mencintai , kamu harus melakukan latihan ini. Bayangkan Yesus berada didepan Kamu . Dia berbicara kepada Kamu mengenai sebuah kebaikan , keindahan, dan seluruh kualitas baik yang dilihat-Nya ada dalam diri Kamu . Seandainya Kamu seperti kebanyakaan orang lain, Kamu mungkin akan mulai mempersalahkan diri karena segala macam cacat dan dosa Kamu. Yesus akan menerima semua itu. Ketika Dia melihat setan , ia akan memanggil namanya dan mengutuk setan itu . Namun demikian , Dia tidak pernah mengutuk orang berdosa , bahkan mengutuk dosanya pun tidak.
Bayangkan bagaimana Dia melihat seorang pelacur dalam cerita kitab Suci. Bagaimana pula Dia melihat seorang pencuri,pemilik tempat maksiat , dan bahkan orang-orang Farisi atau orang-orang yang menyalibkan Dia. Dia hadir tepat didepan Kamu! Dan, Kamu sedang mempersilahkan diri-Mu sendiri karena segala dosa-Mu , Yesus menerima semua itu , Dia membiarkan Kamu mepunyai segala cacat ini . Meskipun deimkian, Dia memahaminya dan membuat suatu kelonggaran. Cacat-cacat tersebut tidak mengubah kebaikan dan keindahaan yang Dia llihat didalam diri-Mu . Hal ituu tidaklah sulit untuk dimengerti. Pikirkanah diri-Mu sendiri . Pikirkanlah orang yang Kamu cintai. Bila Kamu sungguh-sungguh melihat orang lain, orang itu pasti mempunyai cacat. Bahkan cacat-cacat ini tidak menghalangi cinta-Mu atau pun menutupi-Mu melihat kebaikan dalam diri orang itu. Bayangkan Yesus melakukannya. Lihatlah pengaruhnya terhadap diri-Mu. Terimalah cinta Yesus dan cinta mereka yang mencintai Kamu.
Kitab Suci bercerita kepada kita tentang pertemuan Yesus dan Simon Petrus untuk pertama kalinya. Dia melihat sesuatu yang tak seorang pun dapat melihatnya didalam diri Simon. Karena itu, Dia menjulukinya ‘batu karang’. Itulah yang menyebabkan perubahan dalam diri Simon. Kemudian, bayangkan Yesus sedang berdiri di hadapan Kamu. Julukan apa yang Dia berikan kepada-Mu?
Sebelum kita beranjak pada aspek cinta yang lain, saya ingin menceritakan kepada-Mu sebuah cerita kisah sebuah pasangan yang menjalin cinta di era sekarang. Pada sebuah perjalan cinta pasangan ini sungguh banyak lah kejadian-kejadian yang mereka alami. Mungkin yang boleh dibilang lebih banyak perkelahian dibanding kemesraanya karena pasangan ini cukup mempunyai ego yang sama-sama keras jadi ketika mereka bertengkar dua-duanya sakit ya sama-sama sakit , senang sama-sama senang. Bahkan tak selang perkelahian bisa jadi tertawa. Cinta itu memang tak bisa diprediksi kadang senang,sedih,tertawa, mesra. Arghhh…. Cinta itu ya rasanya ada Manis, ada asam, ada asin. Kadang membuat stres kadang juga bisa jadi penghilang sters. Kesetiaan dalam latihan-latihan ini akan membawa hasil yang bagus bagi semua orang, cinta sebagai identifikasi ini hanya Tuhan yang bisa memberikannya.
Tuhan memang tak terselami Tuhan adalah Misteri, Tuhan adalah Cinta. Setiap kali Kamu mencintai, Kamu berbagi dengan keagungan dan rahmat.
Didalam dunia ini , dimana pikiran penuh kesukaran dan kecurigaan, apakah Kamu dapat berpikir tentang jalan yang lebih baik menuju Tuhan??
Dan saatnya kita melakukan Revolusi cinta dengan kasih, kasih untuk menyayangi pasangan dan semua mahluk lainnya. Mulai dari sekarang mulai mengerti satu sama lainya . ketika kita melakukan kebaikan apa upahnya? Kebaikan itu sendiri, dan ketika kita melakukn kejahataan apa upahnya? Ya kejahataan itu sendiri. Apa yang Kamu tabur itulah yang akan Kamu tuai.
Jika kita ingin mengembangkan persepsi semacam itu, kita harus masuk ke sekolah cinta .kita harus melakukan sekolah cinta . Kita harus melakukan latihan-latihan yang tidak terlalu susah , tetapi tidak juga terlalu mudah.
Mulailah dengan hal berikut: pikirkan seseorang yang sungguh Kamu cintai. Bayangkanlah bahwa orang ini sedang duduk di depan Kamu . Berbicaralah dengan orang itu dengan penuh kasih. Katakan kepada orang tersebut berapa berartinya dia untuk Kamu , apa arti kehadiran mereka didalam hidup kamu . Saat Kamu melakukannya sadarilah apa yang Kamu rasakan. Ketika Kamu sudah merasa tergugah , lakukan latihan selanjutnya.
Bayangkan seseorang yang tidak Kamu sukai . Kamu sedang berdiri didepan orang tersebut , Saat Kamu melihatnya , cobalah untuk melihat beberapa kebaikan orang tersebut. Berusahalah untuk melihat yang baik . Jika Kamu menemui kesulitaan dalam melakukannya , Kamu akan membayangkan bahwa Yesus juga berdiri di dekat Kamu dan ikut memandangi orang itu. Dia akan menjadi guru Kamu dalam seni melihat dan seni mencintai. Apa yang harus dilihat disana? Kebaikan apa, keindahan apa yang Kamu deteksi dalam diri orang itu? Seandainya Yesus kembali kebumi , menurut Kamu hal apa yang pertama mungkin diamati-Nya dalam diri umat manusia? Kebaikan, kepercayaan, ketulusan , dari cinta yang murni. Dalam diri umat manusia ada samudra kebaikan . Dia segera akan menyorotinya karena orang baik melihat kebaikan dimana-mana. Orang jahat melihat kejahataan karena mereka cenderung melihat mereka sendiri dalam diri orang lain. Mereka melihat orang lain sebagai pantulan diri mereka sendiri . Bayangkan Yesus memandang Kamu . Apa yang akan dilihat-Nya?
Kita lanjutkan pembicaraanya, dan mungkin sulit untuk berlatih. Meskipun demikian, Jika Kamu merasa benar-benar mencintai , kamu harus melakukan latihan ini. Bayangkan Yesus berada didepan Kamu . Dia berbicara kepada Kamu mengenai sebuah kebaikan , keindahan, dan seluruh kualitas baik yang dilihat-Nya ada dalam diri Kamu . Seandainya Kamu seperti kebanyakaan orang lain, Kamu mungkin akan mulai mempersalahkan diri karena segala macam cacat dan dosa Kamu. Yesus akan menerima semua itu. Ketika Dia melihat setan , ia akan memanggil namanya dan mengutuk setan itu . Namun demikian , Dia tidak pernah mengutuk orang berdosa , bahkan mengutuk dosanya pun tidak.
Bayangkan bagaimana Dia melihat seorang pelacur dalam cerita kitab Suci. Bagaimana pula Dia melihat seorang pencuri,pemilik tempat maksiat , dan bahkan orang-orang Farisi atau orang-orang yang menyalibkan Dia. Dia hadir tepat didepan Kamu! Dan, Kamu sedang mempersilahkan diri-Mu sendiri karena segala dosa-Mu , Yesus menerima semua itu , Dia membiarkan Kamu mepunyai segala cacat ini . Meskipun deimkian, Dia memahaminya dan membuat suatu kelonggaran. Cacat-cacat tersebut tidak mengubah kebaikan dan keindahaan yang Dia llihat didalam diri-Mu . Hal ituu tidaklah sulit untuk dimengerti. Pikirkanah diri-Mu sendiri . Pikirkanlah orang yang Kamu cintai. Bila Kamu sungguh-sungguh melihat orang lain, orang itu pasti mempunyai cacat. Bahkan cacat-cacat ini tidak menghalangi cinta-Mu atau pun menutupi-Mu melihat kebaikan dalam diri orang itu. Bayangkan Yesus melakukannya. Lihatlah pengaruhnya terhadap diri-Mu. Terimalah cinta Yesus dan cinta mereka yang mencintai Kamu.
Kitab Suci bercerita kepada kita tentang pertemuan Yesus dan Simon Petrus untuk pertama kalinya. Dia melihat sesuatu yang tak seorang pun dapat melihatnya didalam diri Simon. Karena itu, Dia menjulukinya ‘batu karang’. Itulah yang menyebabkan perubahan dalam diri Simon. Kemudian, bayangkan Yesus sedang berdiri di hadapan Kamu. Julukan apa yang Dia berikan kepada-Mu?
Sebelum kita beranjak pada aspek cinta yang lain, saya ingin menceritakan kepada-Mu sebuah cerita kisah sebuah pasangan yang menjalin cinta di era sekarang. Pada sebuah perjalan cinta pasangan ini sungguh banyak lah kejadian-kejadian yang mereka alami. Mungkin yang boleh dibilang lebih banyak perkelahian dibanding kemesraanya karena pasangan ini cukup mempunyai ego yang sama-sama keras jadi ketika mereka bertengkar dua-duanya sakit ya sama-sama sakit , senang sama-sama senang. Bahkan tak selang perkelahian bisa jadi tertawa. Cinta itu memang tak bisa diprediksi kadang senang,sedih,tertawa, mesra. Arghhh…. Cinta itu ya rasanya ada Manis, ada asam, ada asin. Kadang membuat stres kadang juga bisa jadi penghilang sters. Kesetiaan dalam latihan-latihan ini akan membawa hasil yang bagus bagi semua orang, cinta sebagai identifikasi ini hanya Tuhan yang bisa memberikannya.
Tuhan memang tak terselami Tuhan adalah Misteri, Tuhan adalah Cinta. Setiap kali Kamu mencintai, Kamu berbagi dengan keagungan dan rahmat.
Didalam dunia ini , dimana pikiran penuh kesukaran dan kecurigaan, apakah Kamu dapat berpikir tentang jalan yang lebih baik menuju Tuhan??
Dan saatnya kita melakukan Revolusi cinta dengan kasih, kasih untuk menyayangi pasangan dan semua mahluk lainnya. Mulai dari sekarang mulai mengerti satu sama lainya . ketika kita melakukan kebaikan apa upahnya? Kebaikan itu sendiri, dan ketika kita melakukn kejahataan apa upahnya? Ya kejahataan itu sendiri. Apa yang Kamu tabur itulah yang akan Kamu tuai.
0 comments:
Posting Komentar